Kamis, 11 Desember 2008

Sejarah

Nanggroe Aceh Darussalam merupakan sebuah provinsi paling barat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebuah Propinsi yang memiliki letak yang sangat strategis dari segi geografis dikarenakan letaknya yang merupakan lalu lintas perairan international.

Sebagai daerah yang terkenal dengan nama Serambi Mekkah yang merupakan cerminan dari kehidupan masyarakatnya yang religius, hal ini juga merambat ke seni budaya yang juga bernafaskan islam. Bisa dipastikan semua seni yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam merupakan suatu bentuk pengungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ikatan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Aceh (IPPMA) Malang yang berdiri sejak tahun 1990 merupakan wadah paguyuban mahasiswa asal Aceh yang sedang menuntut ilmu di Malang - Jawa Timur, selain juga senantiasa mempunyai berbagai program kerja yang bersifat sosial kemasyarakatan namun juga tetap menjaga kelestarian seni budaya endatu (nenek moyang) khusunya seni tari. Ini tercermin dari di bentuknya sebuah sanggar tari yang khusus untuk menjaga kelestarian seni budaya khas Nanggroe Aceh Darussalam. Sanggar Tari yang dibentuk sekitar tahun 1995 ini diberi nama Sanggar Tari Cakradonya. Nama ini sendiri berasal dari bahasa aceh yang berarti - cakra : lonceng, donya : dunia - lonceng dunia, Cakradonya merupakan sebuah lonceng raksasa yang merupakan hadiah dari Kaisar China yang bernama Admiral Cheng Ho pada tahun 1414 M. Lonceng besar yang memiliki diameter 0.75 meter dan tinggi 1.25 meter ini memiliki berat setengah ton.

0 komentar:

Posting Komentar